Etika dalam organisasi muncul dari hubungan antara
organisasi dengan pihak eksternal dan Etika dalam organisasi muncul dari hubungan antara
organisasi dengan pihak eksternal dan internal. hubungan organisasi dengan
karyawannya menghasilkan standar perilaku tertentu yang dianggap etis.sebagai
contoh dalam pengajian karyawan tidak etis apabila memberi kan upah dibawah UMP
(upah minimum nasional).
Hubungan
karyawan dengan organisasi mencakup beberapa isu, seperti konplik
kepentingan,kejujuran.dan menjaga kerahasiaan organisasi.sebagai contoh ketika
karyawan pindah kerja ke perusahaan pesaing.dia akan menghadapi pilihan apakah
akan menceritakan rahasia perusahaan sebelumnya atau tidak.organisasi juga dituntut
untuk berprilaku etis terhadap lingkungan eksternal.lingkungan eksternal
organisasi bisa terdiri dari stakeholder,lingkungan,maupun ke makmuran
masyarakat pada umumnya.untuk stakeholders, sebagai contoh, organisasi harus
mempunyai laporan keuangan yang tidak menyesatkan kepada pemegang
saham.otoritas pasar modal seperti bapepam berkepentingan terhadap praktek
perdagangan yang bersih.karena itu kasus seperti penipuan pengunaan dana dari
penjualan saham tidak sesuai dengan yang dijanjikan oleh propesektus. isu lain
yang akan berkembang adalah isu kerusakan lingkungan sebagai akibat pertumbuhan
ekonomi.pada umumnya kerusakan seperti ini akan dalam analisis bisnis dan
menjadi tanggung jawab luar.masyarakat dalam hal ini akan menanggung
akibatnya.memasukan biaya kerusakan lingkungan sering disebut sebagai
intenalisasi analisi ekonomi.sama halnya dengan bisnis yang sumbernya alam
seperti hutan atau pertambangan lainnya.pembangunan yang juga memperhitungkan
usaha pebaruan sumber daya yang dipakai sering disebut sebagai sustainable
development.bisnis juga mampunyai tugas memajukan kemakmuran masyarakat pada
umumnya.
Memasuki era
perdagangan bebas maka batas dunia semakin kabur . Hal ini jelas
membuat semua kegiatan saloing berpacu satu sama lain untuk mendapatkan
kesempatan dan keuntungan. Orang sering menghalalkan segala cara
untuk mendapatkan kesempatan dan keuntungan tersebut tanpa mengindahkan adanya
pihak yang dirugikan ataupu tidak. Kondisi seperti ini
membuat para wirausahawan bisnis akan semakin berpacu dengan waktu
serta negara negara lainnya agar terwujud suatu tatanan perekonimian yang
saling menguntungkan . inilah yang menjadi tantangan bagi wirausahawan bisnis
kita.
Moral sangat erat kaitannya dengan
agama dan budaya , artinya kaidah kaidah dari moral para wirausaha bisnis
sangat dipengaruhi ajaran serta budaya yang dimiliki oleh para
wirausahawan bisnis sendiri . Moral lahir dari orang yang memiliki dan
mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam
melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan bahwa
orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang
terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral
dalam berwirausaha bisnis tak akan bisa ditentukan dalam bentuk
suatu peraturan yang ditentukan oleh pihak pihak tertentu. Moral harus
tumbuh dari diri seorang dengan pengetahahuan ajaran
agama dan budaya yang dianut dan dimiliki harus dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari hari.
Jadi,
Moral merupakan suatu yang terpuji dan pasti memberikan dampak
positif bagi kedua belah pihak. Misalnya dalam melakukan transaksi, jika
dilakukan dengan jujur dan konsekuen, jelas kedua belah pihak akan merasa puas
dan memperoleh kepercayaan satu sama lain , yang pada akhirnya akan
terjalin kerjasama yang erat saling menguntungkan. Moral dan bisnis
perlu terus ada agar terdapat dunia bisnis yang benar benar
menjamin tingkat kepuasa, baik pada konsumen maupun produsen.
1.
Etika dalam Berwirausaha Bisnis
Apabila moral merupakan sesuatu yang
mendorong orang untuk melakukan kebaikan , etika bertindak Sebagai rambu rambu
yang merupakan dalam suatu kelompok . Dunia bisnis yang bermoral akan
mampu mengembangkan etika yang menjamin kegiatan bisnis yang
seimbang, selaras, dan serasi.
Etika
sebagai rambu rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing
dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji yang harus
Selalu dipatuhi dan dilaksanakan .Etika dalam bisnis sudah tentu harus
disepakati oleh orang orang yang berada dalam kelompok
bisnis serta kelompok yang terkait lainnya.
Dunia bisnis, tidak hanya menyangkut
hubungan antara pengusaha dan pengusaha , tetapi
mempunyai kaitan secara nasional dan internasional. Tentu
dalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu
pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha ,pemerintah,
masyarakat, maupun bangsa lain agar tidak satu pihak saja yang
menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang
mereka inginkan.
Kebutuhan tenaga dunia bisnis yang
bermoral dan beretika saat sekarang ini sudah dirasakan dan sangat
diharapkan semua pihak apalagi dengan semakin pesatnya
perkembangan globalisasi di muka bimi ini . dalam menciptakan etika
berwirausaha bisnis , ada beberapa hal berikut ini yang perlu di
perhatikan.
a. Pengendalian
diri. Pelaku pelaku bisnis dan pihak yang terkait mampu mengendalikan
diri mereka masing masing untuk tidak memperoleh apapun dari
siapapun dan dalam bentuk apapun.
b. Pengembangan Tanggung
Jawab social.
c. Mempertahankan jati
diri dan tidak mudah terombang ambing oleh pesatnya perkembangan Ilmu informasi
dan teknologi.
d. Menciptakan persaingan
yang sehat.
e. Menerapakan
konsep pembangunan berkelanjutan. Dunia Bisnis seharusnya tidak
memikirkan keuntungan hanya pada saat sekarang, tetapi perlu
memikirkan bagaimana dengan keadaan dimasa datang . Berdasarkan hal ini,
jelas wirausaha bisnis dituntut untuk tidak mengeksploitasi
lingkungan dan keadaan saat sekarang semaksimal mungkin tanpa
mempertimbangkan lingkungan dan keadaan dimasa yang akan
datang walaupun saat sekarang
f.
Menghindari
sifat 5k ( katabelece,kongkalikong, koneksi, kolusi, dan komisi)
g. Mampu menyatakan yang
benar itu benar.
h. Menumbuhkan sikap
saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah.
i.
Konsekuen
dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
j.
Menumbuhkembangkan
kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati.
k. Perlu adanya
sebagian etika wirausahawan bisnis Yang dituangkan dalam suatu hukum
positif yang berupa peraturan perundang undangan.
Sumber :
Sumber
: Kewirausahawan, Unhalu Press
0 comments:
Posting Komentar