Promosi dan Pemasaran yang Beretika
Langkah umum yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan revenue, sudah tentu
dengan cara beriklan. iklan atau sebuah promosi dalam hal ini menyangkut dalam
bentuk printed media seperti: koran, flyer, poster, dan lain sebagainya. bentuk
iklan yang lain juga seperti media Billboard, Mini Billboard, iklan di TV,
radio, dan internet juga merupakan salah satu bentuk iklan yang umum digunakan
oleh perusahaan-perusahaan penjual barang atau jasa. sesuai perkembangan jaman,
saat ini internet memegang peranan penting dalam pembentukan opini masyarakat,
dikarenakan lebih banyak segmen market saat ini yang menggunakan internet (baik
itu social media, blog, web portal, dan lain sebagainya).
Iklan memiliki dua
fungsi yaitu iklan sebagai fungsi informasi dan iklan sebagai fungsi persuasif.
iklan dalam fungsi informasi adalah menjelaskan suatu hal tentang produk atau
servis dengan juga menjelaskan keadaan dan fitur yang tersedia dalam produk
atau servis tersebut. iklan dalam fungsi persuasif artinya adalah iklan
berperan membujuk orang atau target konsumen agar membeli produk atau jasa yang
diiklankan.
Harapan dari semua
perusahaan ketika beriklan adalah mampu membuat masyarakat sebagai konsumen
untuk melakukan pembelian atau transaksi dengan produk dan jasanya. sehingga
hal tersebut dapat menghasilkan revenue bagi perusahaan tersebut. hal yang
merugikan dalam kegiatan promosi iklan ini di mana iklan ternyata tidak efektif
dan tidak mampu menciptakan keinginan pembelian oleh konsumen, sehingga biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan ternyata terbuang sia-sia. untuk menghindari
kerugian ketika beriklan, tak jarang perusahaan melakukan trik komunikasi
ketika beriklan. trik komunikasi yang dilakukan menyangkut istilah yang
biasanya digunakan oleh banyak praktisi komunikkasi pemasaran dan kehumasan
yaitu “Tell the truth but not all the truth” sehingga bahasa yang digunakan
sangat menarik bagi konsumen, tapi ternyata ketika diaplikasikan, malahan
banyak syarat dan ketentuan yang harus konsumen tanggung untuk mendapatkan
benefit atau promosi yang ditawarkan dalam iklan tersebut.
Hal-hal yang tidak etis
dilakukan dalam kegiatan periklanan adalah: pertama adalah membohongi di mana
satu iklan mengatakan sesuatu yang tidak benar dengan sengaja, lalu kedua
adalah menyesatkan atau menjerumuskan konsumen dalam promo yang tidak benar dan
terlalu banyak persyaratan dan kondisi khusus, ketiga adalah menipu publik
dengan mengatakan yang tidak benar tentang produk atau jasa yaitu dengan
mengada-adakan promosi yang ternyata tidak ada.
Beberapa manipulasi
yang dilakukan oleh perusahaan dalam beriklan diantaranya yang umum adalah:
Menutupi kelemahan
produk, yaitu dengan tidak menyebutkan kelemahan apa saja yang dimiliki oleh
produknya, hal ini lumrah terjadi dan bahkan selalu dilakukan oleh banyak
perusahaan. sederhanannya perusahaan mana yang ingin produknya dianggap buruk
oleh konsumen
Melebih-lebihkan
kemampuan produk, promosi produk selalu dilebihkan sehingga dapat lebih menarik
bagi konsumen. promosi yang dilebihkan kemudian ditangkap konsumen sebagai satu
hal menarik yang pantas dicoba, kemudian terciptalah sebuah transaksi dan
kemudian perusahaan mendapatkan untung
Memanipulasi perasaan
(aspek psikologis) konsumen, yaitu dengan iklan yang mampu menggugah perasaan
konsumen misalnya: sebuah perusahaan air minum yang beriklan bahwa setiap
kemasan air minum yang terjual berarti konsumen ikut menyumbang pengembangan
pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan kurang akses ke dunia pendidikan
Tidak menyampaikan informasi yang benar,
misalnya adalah iklan dari satu calon kandidat presiden untuk meningkatkan
jumlah pendukung maka ia menjatuhkan kandidat lain dengan membeberkan
fakta yang tidak benar mengenai kekurangan atau kasus hukum yang mengada-ada,
dan belum tentu benar
Mengecoh konsumen
dengan meniru fitur produk lain dengan tujuan menarik konsumen produk yang
ditiru, contoh yang paling dekat dan banyak dari hal ini adalah banyaknya jenis
smartphone keluaran vendor perusahaan elektronik yang memiliki desain yang sama
dengan smartphone keluaran vendor yang lebih besar dan sukses, namun seiring
dengan semakin ketatnya persaingan antar vendor, banyak vendor kemudian membuat
paten atas produk, fitur, sampai desain unik yang dimiliki oleh dirinya
sendiri, hal ini dilakukan supaya jika ada perusahaan vendor elektronik lain
yang meniru akan terkena sanksi sampai harus membayar royalti kepada perusahaan
tersebut.
Dalam berbisnis
dianjurkan untuk berpromosi karena dengan begitu perusahaan akan mendapatkan
laba yang diinginkan. namun dalam praktiknya, berpromosi harus memegang teguh
prinsip-prinsip yang baik untuk kedua belah pihak (yaitu konsumen dan
produsen). promosi yang dilakukan dengan cara yang buruk dan memanipulasi akan
memperburuk citra perusahaan dan berdampak pada jatuhnya kepercayaan masyarakat
pada produsen, sehingga tidak ada lagi yang mau melakukan transaksi dengan
perusahaan tersebut.
0 comments:
Posting Komentar